corat-coret
Rabu, 12 November 2008
  Popularitas SBY Naik

TEMPO Interaktif, Jakarta:Peneliti Lembaga Survey Indonesia (LSI) Anies Rasyid Baswedan mengatakan popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang akhir tahun ini mengalami peningkatan. "Jajak pendapat ini menemukan popularitas SBY meningkat menjadi 67 persen dibandingkan 56 persen pada tahun lalu," katanya dalam acara Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik 2006-2007 dan Evaluasi Publik Nasional di Hotel Sari Pan Pasific Kamis (28/12).

Menurut Anies, popularitas itu muncul karena penilaian publik atas kinerja pemerintahan yang dianggap baik. Dalam penelitian sebelumnya popularitas pemerintahan SBY sempat menurun pada kurun waktu Juli 2005 hingga Maret 2006. "Agak mengagetkan pada bulan Agustus-Oktober 2006 popularitas SBY naik dari 58 persen menjadi 67 persen. Namun setelah itu stabil," katanya. Hal itu disebabkan adanya iklim baru dan stabilitas keamanan, politik dan ekonomi.

Untuk menjaga validitas data, kata Anies, lembaganya juga membandingkan penilaian ini dengan popularitas elit politik lain. "Dibandingkan elit politik lain SBY mendapatkan suara terbanyak 48 persen," katanya. Megawati, kata dia, menjadi pesaing terkuat dengan 17 persen. Sedangkan Kalla, Wiranto, Amien dan Hidayat NUr Wahid yang rata-rata hanya 3 persen.

"Menurut hasil jajak pendapat ini, jika dilakukan pemilu presiden hari ini maka SBY- lah yang akan menjadi pemenang," katanya. Survei menemukan hasilnya SBY memperoleh suara 56 persen sedangkan tokoh lain hanya 34 persen, dengan responden yang menyatakan tidak tahu 10 persen. "Sedangkan Jusuf Kalla popularitasnya masih di bawah Presiden," katanya.

Direktur Eksekutif CIDES Umar Juworo mengatakan popularitas SBY yang meningkat ini tidak mengherankan. Karena, katanya, penilaian publik bukan atas keberhasilan pemerintahannya tetapi berdasarkan sosok atau figur SBY yang dinilai cukup. "Apalagi kondisi Indonesia sudah sangat parah," katanya.

Umar membandingkan dengan kondisi yang sama pada pemerintahan Megawati. Ketika itu popularitas Mega hanya 35 persen atau hanya separuh dari SBY. "Belum ada calon yang mampu menggantikan SBY," katanya.

Direktur Eksekutif Sugeng Sarjati Sindicate Sukardi Rinakit mengatakan Kepuasan rakyat kepada SBY didasari pada sumber daya politik dan sumber daya Sosial yang tinggi. Sumber daya sosial itu, kata dia, gelar doktor, jenderal, haji dan mandiri.

Menurutnya, popularitas SBY naik, karena adanya kelompok dramatis yang menilai secara mudah dan sudah biasa dengan kesusahan. "Kaum ini disebut abangan," katanya.
Eko Ari Wibowo

Kamis, 28 Desember 2006 | 15:18 WIB

Sumber: Lembaga Survey Indonesia (LSI)


 
Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

Arsip
November 2008 /


Powered by Blogger

Berlangganan
Postingan [Atom]